Mengantisipasi meningkatnya arus ekspor palm kernel ekspeller (PKE) melalui Pelabuhan Dumai dari tahun ke tahun, PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai saat ini sedang membangun dua buah gudang Terminal Curah Kering (TCK) yang mampu menampung sekitar 14.000 ton dry cargo. Gudang tersebut diperuntukkan bagi dry cargo, termasuk PKE.
‘’Sesuai perencanaan mudah-mudahan pertengahan tahun ini, gudang Terminal Curah Kering tersebut sudah dapat dioperasikan,’’ ujar GM PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, Ir Zainul Bahri MM, Rabu (19/1).
Dikatakan, tujuan pembangunan gudang tersebut untuk mempercepat proses bongkar muat dry cargo, sehingga waktu sandar kapal di dermaga semakin singkat dan waktu delay kapal lainnya tidak terlalu lama.
Terminal curah kering tersebut akan merubah sistem bongkar muat dry cargo terutama PKE dari sistem manual ke sistem mekanisasi. ‘’Dengan system bongkar muat melalui truck losing hanya mampu berproduksi sekitar 1.000 ton sampai 1.500 ton per hari, sementara produksi bongkar muat dengan sistem conveyor dapat mencapai 3.500 sampai 4.000 ton per hari,’’ jelasnya.
Ekspor PKE melalui Pelabuhan Dumai pada 2010 meningkat sekitar 167,5 persen menjadi 434.166 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 162.295 ton. PKE adalah salah satu turunan terakhir dari crude palm oil yang mempunyai nilai ekonomis di luar negeri. Prospek ekspor PKE ke depan diperkirakan sangat cerah mengingat daerah hinterland Pelabuhan Dumai di kelilingi hamparan perkebunan kelapa sawit.
Menurut data dari PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, jumlah eksport PKE yang merupakan salah satu jenis dry cargo pada 2009 hanya 162.295 ton dan pada 2010 menjadi 434.166 ton.
‘’Data menunjukkan arus ekspor PKE melalui Pelabuhan Dumai meningkat. Peningkatan arus eksport PKE ini di dukung dengan meningkatnya arus kunjungan kapal tramper dari dan ke Pelabuhan Dumai,’’ jelas Zainul Bahri.(azf)
Riau Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar