Senin, 27 Desember 2010

Harga Bahan Makanan Melonjak


HARGA cabai merah  di Dumai masing tinggi. Di tingkat penjual enceran di sejumlah pasar, harga cabai merah berkisar antara Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Tingginya harga cabai  asal Bukittinggi itu diduga karena keterbatasan pasokan.
Keterangan yang dihimpun Riau Pos dari beberapa pedagang barang harian di Pasar Pulau Payung dan Pasar Senggol, mereka mengaku tidak bisa mendapatkan pasokan dalam jumlah
banyak. Hal itu disebabkan berkurangnya panen cabai petani.
‘’Menurut agen, cabai tidak banyak yang bisa dibawa, karena panen sangat sedikit. Mungkin karena musim hujan,’’ ujar Parman, seorang pedagang  di Pasar Pulau Payung mengutip keterangan pemasok dagangannya.
Selain cabai, kenaikan cukup tinggi juga terjadi dengan harga bawang merah. Sejak dua pekan belakangan, harganya berkisar antara Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram.
Meski relatif kecil, sejumlah bahan makanan harian lainnya juga mengalami kenarikan harga. Seperti telur ayam yang biasanya Rp9.500 per 10 butir naik menjadi Rp11.000. Minyak goreng curah mengalami kenaikan Rp2.000 per kilogram, dari Rp9.000 menjadi Rp11.000 per kilogram. Beras juga mengalami lonjakan harga. Kenaikan berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Beras kualitas bagus dari Bukittinggi yang semula Rp9.500 mengalami kenaikan menjadi Rp10.500.
Selai itu, harga kemiri yang pekan lalu yang harganya Rp20.000 naik sampai Rp36.000. Sejumlah sayur-sayuran juga mengalami kenaikan berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000. Kentang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, dari Rp5.000 menjadi Rp7.500 per kilogram.
Hanya saja, walau harga naik namun permintaan terhadap barang keperluan harian relatif tidak berkurang. ‘’Namanya keperluan sehari-hari ya, tentu tetap diperlukan. Kita saja yang tidak bisa menyediakan barang yang diperlukan itu,’’ ujar Sinaga, pedagang di Pasar Senggol.(tie)
Sumber : Laporan AFRIMEN, Dumai
               afrimen@riaupos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar